Industri Dukung Penurunan Pajak Barang Mewah TV
Kalangan industri elektronika mendukung upaya pemerintah menghapus dan menurunkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) pesawat televisi. Sekretaris Jenderal Gabungan Elektronika Indonesia Adi Sukmono menjelaskan, pertumbuhan pendapatan perusahaan bukan hanya berasal dari PPNBM. Namun, tanpa adanya PPnBM, ia memprediksi penjualan produk domestik akan meningkat.
“Dengan penurunan PPnBM, harga kita jadi lebih rendah, sehingga penjualan domestik meningkat.” Kata Andi dalam peluncuran produk TV berwara ke 10 juta dan peletakkan batu pertama perluasan pabrik Toshiba di Indonesia, Rabu (3/8). Menurutnya, dengan peningkatan penjualan domestik, investasi dalam negeri semakin bergairah yang berdampak pada peningkatan lapangan kerja.
Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Andung A. Nitimiharja menyatakan, sampai saat ini belum diputuskan apakah televisi 21 inci termasuk barang yang dikenai penghapusan atau penurunan PPnBM. “Coba kami liat dulu, Kami ingin mengembangkan elektronika, tapi juga memberi manfaat kepada negara,” ujarnya. Departement Manajer PT Toshiba Consumer Product Indonesia Tubagus Faisal Header juga mendukung upaya penghapusan atau penurunan (PPnBM) televisi. “kalau turun, buat kami lebih baik,” ujarnya.
Tubagus menilai, selama ini pasar domestik banyak diwarnai barang selundupan. Pemicunya, tinggi tarif PPnBM. Dengan insentif itu, persaingan dengan produk selundupan lebih fair karena harganya tidak jauh berbeda.
Sumber :
www.tempointeraktif.com 03 Agustus 2003
Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi. Jakarta : Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar