Minggu, 14 Juni 2015

Tugas Akuntansi Internasional ke-12

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 6/14/2015 08:46:00 AM 0 komentar
Tugas Akuntansi Internasional Minggu ke-12
Nama  : Dyah Retno Wulandari
NPM   : 22211296
Kelas   : 4EB18

1.        Apakah yang dimaksud dengan penetralan pajak? Apakah pajak netral menyangkut dengan keputusan usaha? Apakah ini baik/buruk?
Jawab:
Penetralan pajak atau netralitas pajak adalah pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan kata lain keputusan bisnis didorong oleh fundamental ekonomi seperti tingkat imbalan dan bukan pertimbangan pajak. Keputusan semacam ini seharusnya menghasilkan alokasi sumber daya yang optimal. Apabila pajak mempengaruhi alokasi sumber daya, hasilnya mungkin tidak terlalu optimal. Namun demikian, dalam kenyataannya, jarang sekali pajak bersifat netral.

Sumber:
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional- Buku 1, Edisi5., Salemba Empat, Jakarta.

2.        Apa peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional? Pertimbangan apa yang menyebabkan kredit pajak tidak bisa mencapai hasil yang diinginkan?
Jawab:
Kredit pajak atau sistem imputasi merupakan jenis sistem pajak integrasi yang umum. Berdasarkan sistem ini, pajak dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang dibayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi jika deviden dibagikan kepada para pemegang saham. Peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional adalah untuk menghindari pajak berganda internasional pada pajak penghasilan. Sehingga jumlah pajak yang dibayarkan di luar negeri dapat dijadikan sebagai pengurang pajak penghasilan secara keseluruhan.
Kredit pajak dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas yaitu ketika anak perusahaan luar negeri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negeri kepada induk perusahaan domestik. Disini deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup jumlah pajak (yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungutan luar negeri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestik menerima deviden yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepada pemerintah asing dan kemudian membayarkan pajak itu.

Sumber:

3.        Jelaskan secara singkat inti keuntungan dan kerugian dari:
a.       Klasik
b.      Pemotongan nilai
c.       Penuduhan
Jawab:
a.    Sistem klasik, pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan pemegang saham. Pemegang saham dikenakan pajak pada saat laba perusahaan dibayarkan sebagai deviden atau pada saat mereka mencairkan investasinya. Ketika suatu perusahaan dikenakan pajak atas laba yang diukur sebelum dilakukan pembayaran deviden, pemegang saham kemudian dikenakan pajak atas deviden yang mereka terima, maka pendapatan deviden pemegang saham secara efektif telah dikenakan pajak sebanyak dua kali.
Kelebihan : bahwa pajak perusahaan merupakan pajak atas manfaat yang mengikuti dari pendirian. Dengan demikian, kewajiban pajak korporasi diperlakukan sebagai sepenuhnya berbeda dari pemegang saham perusahaan. Akibatnya, keuntungan yang dikenakan pajak pada tingkat yang ditetapkan untuk pajak perusahaan, deviden yang dikenakan pajak pada tingkat pajak pendapatan perseorangan berlaku untuk pemegang saham yang menerima mereka, seperti bunga yang diterima oleh pemegang obligasi perusahaan, dan tingkat yang terpisah berlaku untuk keuntungan modal yang dipungut atas realisasi keuntungan-keuntungan.
Kelemahan: pajak ganda dari deviden: mereka dikenakan pajak sekali sebagai keuntungan perusahaan dan kemudian kembali sebagai pendapatan perseorangan.
b.   Pemotongan nilai, dimana pajak yang lebih rendah dikenakan atas laba yang dibagikan (deviden) dan bukan berdasarkan laba ditahan. Cara lain untuk mengurangi pengenaan pajak berganda adalah dengan mengecualikan deviden sebesar presentasi tertentu dari pengenaan pajak pribadi, sebagaimana yang dilakukan Jerman sekarang atau dengan mengenakan pajak deviden berdasarkan tarif yang lebih rendah daripada tarif pribadi, seperti yang baru-baru ini dikenakan di Amerika Serikat.
Kelebihan : ketepatan waktu penyetoran, kemudahan kesederhanaan, dan biaya pemungutan pajak yang lebih murah.
Kelemahan : mempengaruhi cash flow wajib pajak, menambah beban administrasi wajib pajak, menambah beban biaya wajib pajak, dan risiko hukum atas kepatuhan wajib pajak.
c.   Penuduhan atau sistem tuduhan, pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan. Kredit pajak atau sistem imputasi merupakan jenis sistem pajak tuduhan yang umum. Berdasarkan sistem ini, pajak yang dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang dibayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi jika deviden dibagikan kepada para pemegang saham. Dalam sistem tuduhan parsial, pemajakan berganda yang dikurangi tetapi tidak dihapuskan. Imputasi penuh menghapuskan pemajakan berganda.
Kelemahan: akibat tuduhan mengenai transfer pricing tersebut juga menimbulkan permasalahan dalam inefisiensi nasional. Perhitungan ulang mengenai penjualan, pembelian maupun biaya jasa manajemen dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa mengakibatkan biaya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan menjadi besar. disamping itu perusahaan induk menjadi engan untuk memberikan transfer knowledge kepada mitranya di Indonesia karena kuatir biaya yang mereka keluarkan tidak digani oleh mitranya di Indonesia. Akibatnya, sharing biaya yang umum terjadi pada satu grup perusahaan tidak dibagi ke mitra nya di Indonesia dan harus memakai konsultan independen yang tidak terkait. Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar bila dibandingkan mempergunakan tenaga ahli yang ada pada perusahaan induk.

Sumber:

4.        Apakah yang dimaksud dengan advance pricing agreement? Apa keuntungan dan kerugiannya?
Jawab:
Advance pricing agreement merupakan suatu kesepakatan mengenai penentuan harga transaksi dari transaksi yang terjadi antara dua perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dengan cara menetapkan satu set kriteria yang sesuai (seperti metode, faktor-faktor pembanding, dan asumsi-asumsi) untuk periode waktu tertentu (Suandy, 2006 dalam Yadi Ardianto, 2009).

Kelebihan advance pricing agreement adalah (dalam Yadi Ardianto, 2009):
a.    Ketidaksepahaman antara wajib pajak dengan otoritas perpajakan yang berlarut-larut dapat dihindari. Proses APA merupakan forum yang efisien untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan praktik-praktik bisnis internasional yang komplek dan transfer barang dan jasa antarnegara yang kontroversial.
b.       Pemahaman bersama dan kerja sama antara wajib pajak dan otoritas perpajakan meningkat pada saat diskusi dan negosiasi bersama dilakukan, menggantikan tindakan permusuhan yang biasanya mengikuti pemeriksaan. APA mendorong aliran informasi dari pihak-pihak terkait dengan proses APA sehingga diperoleh hasil yang praktis dan dapat diterima.
c.      Apabila dibandingkan dengan pemeriksaan, jumlah informasi yang diminta pada umumnya lebih sedikit, namun kualitas dari informasi yang dihasilkan lebih meningkat.
d.     Proses-proses yang dilibatkan kewenangan otoritas perpajakan bisa lebih jelas. Lebih jauhnya, masalah tradisional terkait dengan kasus dua kali pemajakan bisa dihindari dengan APA bilateral atau multilateral.
e.      Wajib pajak memperoleh kapasitas substansi mengenai bagaimana aktivitas transfer pricing diperlakukan oleh otoritas perpajakan negara asing.

Kelemahan advance pricing agreement adalah (dalam Yadi Ardianto, 2009):
a.  Wajib pajak harus menyediakan informasi yang mungkin tidak diwajibkan dalam ketentuan perpajakan umum. Proses APA juga mungkin mengidentifikasi permasalahan-permasalahan (transfer pricing ataupun lainnya) yang sebelumnya tidak diketahui oleh otoritas perpajakan. Wajib pajak mungkin berfikiran lebih baik menunggu pemeriksaan apalagi jika mereka memang selalu menjadi objek pemeriksaan.
b.     Dalam hal otoritas perpajakan memutuskan bahwa fakta-fakta atau penjelasan terkait permasalahan tidak realistis untuk mendukung APA, atau apabila negosiasi transfer pricing dengan alasan apapun menyebabkan batalnya proses APA, wajib pajak tidak dilindungi bahwa informasi yang telah mereka sediakan dalam rangka proses APA tidak akan digunakan untuk kepentingan pemeriksaan. Informasi tersebut mungkin bisa berpengaruh buruk terhadap pemeriksaan di tahun sebelumnya.
c.         Prosesnya bisa sangat mahal dan memakan waktu karena APA dapat mensyaratkan sejumlah besar informasi mengenai transfer pricing. Apalagi bila perusahaan menggunakan para ahli ekonomi untuk mendapatkan metode mana yang paling cocok untuk diterapkan. Meskipun APA lebih murah dan kurang memakan waktu dibanding dengan pemeriksaan transfer pricing secara penuh, tetapi tetap lebih mahal dibanding dengan pemeriksaan minimal atau tidak ada pemeriksaan sama sekali.
d.      Wajib pajak menjadi “terkunci” pada metode transfer pricing yang telah ditetapkan dan tidak dapat berpindah ke metode lain selama masa waktu berlaku APA tanpa melakukan negosiasi ulang dengan otoritas perpajakan.

Sumber:
Ardianto, Yudi. 2009. Advance Pricing Agreement (APA) di Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis 9(3): 187-202.

Tugas Akuntansi Internasional ke-11

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 6/14/2015 08:45:00 AM 0 komentar
Tugas Akuntansi Internasional Minggu ke-11
Nama  : Dyah Retno Wulandari
NPM   : 22211296
Kelas   : 4EB18

1.   Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam manajemen risiko perusahaan (ERM)!
Jawab:
Manajemen risiko perusahaan adalah sebuah upaya yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen, dan karyawan perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola, serta menangani risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan. 
Dalam pembangunan ERM, ada 3 (tiga) elemen yang harus dibangun dan dipersiapkan agar penerapan ERM dapat berjalan secara efektif seperti pada gambar di bawah ini yaitu:
a.         Framework (Risk Governance)
Pembangunan elemen framework yang harus harus dipersiapkan antara lian meliputi komitmen Direksi, budaya risiko dan kesadaran penerapan risiko, penetapan risk appetite dan risk tolerance, struktur dan fungsi organisasi dan kebijakan. Elemen framework ini merupakan elemen dasar yang menjadi penentu keberhasilan penerapan ERM yang semuanya tergantung pada kualitas dan integritas sumber daya manusia.
b.         Infrastruktur
Implementasi ERM memerlukan sarana dan prasarana dalam memfasilitasi penerapan ERM di perusahaan. Infrastruktur yang diperlukan untuk menerapkan ERM adalah metodologi penerapan ERM, Teknologi terutama sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data risiko, Prosedur (SOP penerapan ERM dan Pedoman ERM) dan Sistem informasi yang dapat memberikan pelaporan ERM secara kontinue kepada manajemen.
c.         Proses
Penerapan ERM adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus, terintegrasi dan melibatkan seluruh karyawan dalam mengelola risiko sehingga dapat memperbesar peluang pencapaian tujuan. Proses manajemen risiko yang pokok dilakukan dalam ERM adalah proses identifikasi, pengukuran, pemetaaan dan mitigasi risiko. Proses manajemen risiko lain yang tak kalah pentingnya adalah proses monitoring, komunikasi, pelaporan dan pengendalian manajemen risiko. Untuk melaksanakan proses manajemen risiko tersebut diperlukan suatu sistem dan sumber daya yang relatif cukup baik yang bersifat teknologi maupun manual.

Sumber:

2.     Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar? Gambarkan risiko ini dengan contoh valuta asing!
Jawab:
Market risk (risiko pasar) : Risiko kerugian akibat perubahan tak terduga dalam harga valuta asing, kredit komoditas, dan ekuitas.
Risiko pasar valuta asing adalah risiko akibat adanya kemungkinan nilai mata uang yang mendenominasi aktiva/kekayaan perusahaan berfluktuasi.
Contoh: Dalam sebuah investasi yang membutuhkan mata uang asing sebagai transaksi, misalkan US$, apabila US$ menguat sedangkan Rupiah melemah akan membuat investor yang akan menanamkan modalnya dengan US$ akan membuat rugi, karena Rupiah yang harus dikeluarkan semakin banyak. Strategi Perusahaan atau pihak yang bergerak di jenis investasi ini sebaiknya melakukan tindakan mengantisipasi atau meminimalisir resiko pasar dengan melakukan hedging.

Sumber:


3.      Apakah yang dimaksud dengan derivatif keuangan dan masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengannya?
Jawab:
Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, yakni variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.  
Derivatif mata uang asing, instrumen keuangan yang mendasari nilai didasarkan pada kurs spot. Masalah dengan akuntansi untuk derivatif mata uang asing adalah bahwa tidak ada standar tunggal yang berhubungan dengan semua jenis derivatif, dan standar yang tidak konsisten dalam perlakuan mereka terhadap derivatif. Masalah tambahan lain yang berkaitan dengan akuntansi untuk derivatif:
a.         Akuntansi untuk derivatif yang tertanam.
b.         Mengkualifikasikan kriteria hedging.
c.         Pengungkapan tentang instrumen keuangan dan derivatif.

Sumber:

4.      Apakah yang dimaksud dengan kontrak ijon keuangan, apakah bedanya dengan kontrak berjangka?
Jawab:
Kontrak ijon adalah kontrak pertukaran valuta yang menginginkan pengantaran sejumlah nilai mata uang pada tanggal yang telah di sepakati di masa depan.
Jadi perbedaan antara kontrak ijon & kontrak valuta asing berjangka terletak pada nilai valutanya. Jika kontrak ijon nilai valuta di tentukan pada akhir kontrak dan jika kontrak valuta asing berjangka menggunakan nilai valuta pada saat awal kontrak.


Tugas Akuntansi Internasional ke-10

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 6/14/2015 08:43:00 AM 0 komentar

Tugas Akuntansi Internasional Minggu ke-10
Nama  : Dyah Retno Wulandari
NPM   : 22211296
Kelas   : 4EB18

1.        Jelaskan perbedaan antara sistem penetapan biaya standar dan sistem penetapan biaya Kaizen yang populer di Jepang!
Jawab:
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya kaizen menekankan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

Konsep Biaya Standar
Konsep Biaya Kaizen
Pengendalian biaya
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
Tujuan: kesesuaian dengan standar kinerja
 Standar ditentukan tiap tahun

Analisis varians didasarkan pada aktual vs standar

Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
Pengurangan biaya
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
Tujuan: mencapai target pengurangan biaya
Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
Analisis varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
Melakukan investigasi jika target biaya tidak tercapai

Sumber: Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional. Salemba Empat. Jakarta.

2.        Apakah ketetapan yang terkait dalam rancangan sistem kendali/informasi multinasional?
Jawab:
Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variable yang memperumit keputusan manajemen. Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya. Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi factor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis.
Adapun ketetapan yang terkait dengan rancangan sistem kendali / informasi multinasional:
a.   Penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang mendominasi kebutuhan.
b.   Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
c.    Penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh dunia.

3.        Sebutkan kesulitan-kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional!
Jawab:
Kesulitan-kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional antara lain:
a.    Jarak: disebabkan oleh keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat
b.    Merancang sistem informasi perusahaan yang memungkinkan para manajer keuangan untuk memberikan respons yang tepat terhadap fenomena kompetisi global. Kondisi terus berubah. Dikarenakan deregulasi pasar dan pengurangan hambatan tarif, perusahaan semakin mampu untuk memasuki pasar-pasar luar negeri baik secara langsung maupun tidak langsung melalui usaha patungan, aliasi strategi, dan bentuk kerja sama lainnya.
c.     Masalah informasi, manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusunan dan penyampaian tepat waktu. Dan faktor lingkungan mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal.
d.      Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
e.    Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
f.  Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
g.      Mengevaluasi kinerja manajemen.
h.      Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.

4.        Sebutkan 6 alasan yang mendukung perusahaan induk supaya menggunakan sistem kendali domestiknya untuk usaha luar negerinya dan 6 alasan yang menentang praktik ini!
Jawab:
Alasan yang mendukung penggunaan sistem pengendalian domestik:
a.     Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahapan – tahapan awal pendirian operasi luar negeri,
b.     Umumnya akan lebih murah untuk menggunakansistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang dirancang untuk operasi luar negeri,
c.         Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi,
d.        Mantan eksekutif domestik yang bekerja pada operasi luar negri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebanyak mungkin sistem pengendalian domestik umumnya karena mereka mencapai manajemen tingkatan tertinggi dan menguasai sistem domestik

Yang menentang praktik penggunaan sistem pengendalian domestik yaitu :
a.         Arahan yang disalah artikan,
b.         Toleransi yang rendah terhadap kritik,
c.         Hilangnya rasa percaya diri manajer luar negri apabila menggunakan pengendalian domestik,
d.        Ketidak mauan untuk mendelegasikan kekuasaan,
e.    Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya yang berasal dari domestik, dan
f.          Perusahaan multinasional memiliki horizon investasi jangka panjang (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung untuk diinvestasikan kembali dan bukan direpatriasikan kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi ini, akan lebih tepat untuk mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang negara tuan rumah. Penekanan pada pengembalian proyek lokal konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai grup konsolidasi.

Sumber:

Sabtu, 02 Mei 2015

Tugas Akuntansi Internasional ke-9

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 5/02/2015 11:12:00 AM 0 komentar
Tugas Akuntansi Internasional Minggu ke-9
Nama: Dyah Retno Wulandari
NPM : 22211296
Kelas : 4EB18

1.      Sebutkan 4 langkah penting dalam melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan laporan keuangan! Mengapa pada setiap langkah, analisis dalam konteks lintas negara lebih sulit daripada analisis negara tunggal?
Jawaban:
Dalam melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan laporan keuangan terdapat 4 langkah yaitu:
a.    Analisis strategi usaha internasional
b.    Analisis akuntansi
c.    Analisis keuangan
d.    Analisis prospektif internasional
Analisis dalam konteks lintas negara lebih sulit daripada analisis negara tunggal, hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya:
a.   Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber interact dan lainnya.
b.  Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
c.   Pertimbangan mata uang asing
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang terbiasa dengan dollar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan mentraslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik. Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Seara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
d.  Perbedaan dalam format laporan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda-beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap-tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
e.   Hambatan Bahasa dan Terminologi
perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.

2.     Jelaskan pengaruh keragaman antarnegara pada analisis akuntansi dalam praktik-praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan!
Jawaban:
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonominya. Adapun dua masalah yang dihadapi dalam menganalisis akuntansi dalam sebuah tatanan internasional. Hal yang pertama adalah keragaman kualitas akuntansi antar negara.
Keragaman antar negara dalam berbagai pengukuran kualitas akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik suatu bangsa yang menyebabkan keragaman-keragaman ini meliputi praktik-praktik yang diminta dan diterima secara umum, pengawasan dan pelaksanaan, dan tingkat kebijaksanaan direksi dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, praktik-praktik akuntansi di Jerman. Akuntansi keuangan di Jerman sangat erat dengan laporan pajak. Perlindungan kreditor merupakan sasaran kedua dari laporan keuangan. Akibatnya laporan keuangan dipersiapkan dengan fokus lebih pada kreditor daripada penanam modal. Kualitas pengungkapan dan tingkat kepastian audit juga harus benar-benar dicermati ketika melakukan analisis terhadap perusahaan di Jerman. Catatan kaki pengungkapan kebijakan akuntansi cukup dibatasi dalam laporan tahunan Jerman.

3.     Apa saja resiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional?
Jawaban:
Analisis prospektif menggunakan dua langkah : perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan-perhitungan perkiraan, para analisis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya. Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah perusahaan. Dalam melakukan analisis prospektif internasional terdapat resiko umum yang harus dihindari yaitu diantaranya: adanya fluktuasi nilai tukar, adanya perbedaan akuntansi, adanya praktik dan kebiasaan bisnis-bisnis yang berbeda, adanya perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya akan berpengaruh besar dalam perkiraan dan valuasi internasional

Sumber:
Choi, Frederick D.S., and Gary K. Meek, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta. (Bab 9, halaman 105- 140)


 

Dyah Retno Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review