Tugas Individu Bahasa Indonesia 2
Nama : Dyah Retno Wulandari
NPM : 22211296
Kelas : 3EB18
JENIS-JENIS KARANGAN
Karangan
berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yakni :
1.
Narasi
Narasi
adalah suatu karangan yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa secara
kronologis sehingga pembaca seolah-olah merasa terlibat dalam cerita tersebut. Contoh : Novel, cerpen, roman, drama,
dongeng, biografi, otobiografi, dan sebagainya
Ciri-ciri
Paragraf Narasi menurut Atar Semi (2003:31), antara lain :
a)
|
Berupa
cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis
|
b)
|
Kejadian
atau peristiwa atau pengalaman penulis.
|
c)
|
Kejadian
atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi,
dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
|
d)
|
Berdasarkan
konfliks, karena tanpa konfliks biasanya narasi tidak menarik.
|
e)
|
Memiliki
nilai estetika.
|
f)
|
Menekankan susunan secara kronologis.
|
Menurut Suparno dan M. Yusuf (1995:432), tujuan
menulis karangan narasi ada 2 yaitu :
·
Memberikan informasi atau wawasan dan
memperluas pengetahuan.
·
Memberikan pengalaman estetis kepada
pembaca.
Narasi dapat dibedakan
menjadi dua bentuk, yaitu :
·
Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris
berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca
mengetahui peristiwa tersebut secara tepat. Contoh : kisah tentang berlangsungnya suatu pemogokan buruh disuatu
perusahaan yang menuntut untuk menaikkan gaji.
·
Narasi Sugestif
Narasi sugestif
bertujuan untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian sebagai bentuk suatu
pengalaman. Sasaran utamanya adalah makna peristiwa atau kejadian, maka narasi
sugestif selalu melibatkan daya khayal (imajinasi). Contoh : roman, novel, cerpen, dan dongeng.
2.
Deskripsi
Deskripsi
adalah suatu karangan menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa
sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri semua
kejadian yang diceritakan itu.
Tujuan
deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi pembaca agar
dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat memahami
suatu sensasi atau emosi. (Kurniawan, 2007:10). Contoh : cerita tentang tsunami, keadaan banjir, kesibukan pasar,
watak seseorang, dan sebagainya.
Menurut
Semi (2003:41), ciri-ciri karangan Deskripsi yang menjadi pembeda dengan
eksposisi antara lain :
a)
|
Deskripsi
lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
|
b)
|
Deskripsi
lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
|
c)
|
Deskripsi
disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah;
sedangkan eksposisi gayanya lebih lugas.
|
d)
|
Deskripsi
lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan
manusia.
|
e)
|
Organisasi
penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial ordel).
|
Karangan
deskripsi dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
·
Deskripsi Ekspositori
Deskripsi ekspositori
adalah pengembangan objek menurut sistem dan urutan-urutan yang logis. Setiap
benda, tempat, suasana, tentu mempunyai logika urutan-urutan sendiri. Contoh : jika kita mendeskripsikan
kereta api, maka urutan-urutan logisnya pastilah dari depan (lokomotif)
kemudian menuju ke belakang (gerbong-gerbong).
·
Deskripsi Impresionis (Deskripsi
Stimulatif)
Deskripsi impresionis
adalah penggambaran menurut sistem dan urutan-urutan kuat lemahnya kesan
penulis terhadap bagian-bagian suatu objek. Contoh
: seseorang yang mendeskripsikan kamar asrama dengan maksud menonjolkan
kejorokan, agaknya akan memulai dengan bau yang diciumnya.
·
Deskripsi Pengembangan Waktu
Deskripsi pengembangan waktu
adalah penggambaran menurut sistem dan urutan-urutan proses. Contoh : diterapkan untuk menggambarkan
proses menanak nasi.
3.
Eksposisi
Eksposisi
adalah karangan yang bertujuan untuk menginformasikan dan menjelaskan sesuatu
kepada pembaca. Seluruh fakta dan data yang dikumpulkan disusun agar masalah
atau problem yang dihadapi jelas bagi pembaca. Tujuan semua itu adalah untuk
menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau
mempengaruhi sikap pembaca. Dibagian akhir karangan diakhiri dengan penegasan
dari kalimat-kalimat yang sudah diuraikan sebelumnya. Contoh : bagaimana membuat tapai, Manfaat jejaring sosial Facebook,
Hal-hal yang menyebabkan pengeroposan tulang, dan sebagainya.
Menurut
Aceng Hasani (2005:31), ciri-ciri karangan Eksposisi antara lain :
a)
|
Penjelasannya
bersifat informatif.
|
b)
|
Pembahasan
masalahnya bersifat objektif.
|
c)
|
Penjelasannya
disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada).
|
d)
|
Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan
penalaran.
|
Jenis pengembangan
dalam Paragraf Eksposisi :
1)
Eksposisi definisi
2)
Eksposisi proses
3)
Eksposisi klasifikasi
4)
Eksposisi ilustrasi (contoh)
5)
Eksposisi perbandingan&pertentangan
6)
Eksposisi laporan
4.
Argumentasi
Argumentasi
adalah karangan yang berusaha untuk meyakinkan, membuktikan kebenaran suatu
pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam karangan ini, suatu gagasan
dan pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga
pembaca akan terpengaruh atau membenarkan pendapat yang diajukan. Pada bagian
akhir karangan perlu disajikan kesimpulan. Hal ini yang membedakan antara karangan
argumentasi dan eksposisi.
Menurut
Widyamartaya (1992:9-10), Argumentasi bertujuan menyampaikan gagasan berupa
data, bukti hasil penalaran, dan sebagainya dengan maksud untuk meyakinkan
pembaca tentang kebenaran pendirian atau kesimpulan pengarang atau untuk
memperoleh kesepakatan pembaca tentang maksud pengarang. Tema yang tepat untuk paragraf Argumentasi : Disiplin kunci sukses
belajar..
Menurut
Semi (2003:48), Ciri-ciri pengembangan karangan Argumentasi sekaligus merupakan
juga ciri pembeda dengan eksposisi adalah sebagai berikut :
a)
|
Bertujuan
untuk meyakinkan orang lain (eksposisi memberi informasi).
|
b)
|
Berusaha
untuk membuktikkan suatu pernyataan atau pokok persoalan (eksposisi hanya
menjelaskan).
|
c)
|
Menggugah
pendapat pembaca (eksposisi menyerahkan keputusan kepada pembaca).
|
d)
|
Fakta
yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian (eksposisi menggunakan fakta
sebagai alat mengkonkretkan).
|
5.
Persuasi
Persuasi
adalah karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan
sesuatu yang dikehendaki pembicara. Ciri-ciri dari paragraf persuasi adalah
adanya ajakan atau bujukan kepada pembaca agar bersikap seperti yang
disampaikan oleh penulisnya.
Contoh
: Katakan tidak pada NARKOBA !!
Ciri-ciri
karangan Persuasi antara lain :
a)
Terdapat himbauan atau ajakan
b)
Berusaha mempengaruhi pembaca
|
Jenis Paragraf Persuasif yaitu sebagai
berikut :
·
Persuasi Politik
Persuasi
politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan
kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan
negaranya.
·
Persuasi Pendidikan
Persuasi
pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak
supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain.
·
Persuasi Advertensi
Persuasi
iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk
memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini
diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki,
berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan.
·
Persuasi Propaganda
Persuasi
propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi
kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye
adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
Daftar Pustaka :
Hasani, Aceng. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Press.
Moh. Riva Dede, Iis Wiati, dan Tateng
Gunaidi. Pelita Bahasa Indonesia.
2006. Depok : CV Arya Duta.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa
Raya.
Tukan, P. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta : Yudhistira.
Widyamartaya, A. 1992. Seni Menuangkan Gagasan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Karnisius.
Winarni Retno, Suhartini, dan Rohmani.
2006. Sakti Bahasa Indonesia. Bogor:
CV Bina Pustaka.
http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
diakses tanggal 25 Desember 2013
http://muryonotianov.blogspot.com/2011/11/karangan-narasi.html
diakses tanggal 31 Desember 2013
http://kafeilmu.com/pengertian-paragraf-eksposisi-beserta-contoh/
diakses tanggal 31 Desember 2013
http://www.pojokmanfaat.com/2013/05/paragraf-persuasif-pengertian-ciri-jenis-contoh.html
diakses tanggal 31 Desember 2013
http://www.sekolahdasar.net/2012/04/tujuan-dan-jenis-jenis-menulis.html#.UsKcGdJdVmw
diakses tanggal 31 Desember 2013
0 komentar:
Posting Komentar