Nama : Dyah Retno Wulandari
NPM : 22211296
Kelas : 1EB21
Peta Perekonomian
A. Keadaan Geografis Indonesia
Kenyataan pertama yang harus diakui adalah bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan. Keadaaan demikian menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.
Banyaknya pulau akan menjadi kesempatan dan kekuatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan pulau yang subur dan kaya akan hasil bumi dan tambang, dapat diolah dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Dan kenyataan itu juga dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia, jika sumber daya yang ada disetiap pulau hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Dan jika masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit dilakukan pengawasan seperti biasa.
Kenyataan kedua adalah bahwa di Indonesia hanya mengenal 2 musim. Dengan kondisi iklim tersebut menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.
Kenyataan ketiga adalah negara Indonesia kaya akan bahan tambang, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar. Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu devisa negara.
B. Mata Pencaharian
Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya, bahwa :
a. Mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian (agraris), yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan sejenisnya.
b. Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut masih dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam presentase.
c. Yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain, sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri (kota).
C. Sumber Daya Manusia
Sebagai salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya :
a. Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
b. Penyebaran penduduk yang kurang merata
c. Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk
Pertumbuhan pendudukan yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi, dan efisiensi di bidang lainnya. Banyaknya penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif, yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah sosial yang rumit.
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibatnya terjadi ketimpangan antara daerah miskin dan daerah kaya.
Tidak seimbangnya beban penduduk antardaerah itu akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja menjadi sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut, upah tenaga kerja akan menjadi rendah. Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengangguran.
D. Investasi
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Berikut adalah upaya-upaya guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan yaitu :
a. Lebih mengembangkan ekspor komoditi nonmigas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negri.
b. Mengusahakan adanya pinjaman luar negri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
c. Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
d. Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah.
Sumber : Aries Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar