Jumat, 24 April 2015

Tugas Akuntansi Internasional ke-7

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 4/24/2015 06:15:00 PM
Tugas Akuntansi Internasional Minggu ke-7
Nama  : Dyah Retno Wulandari
NPM   : 22211296
Kelas   : 4EB18

1.    Apa yang dimaksud dengan indeks harga umum dan apa kegunaannya bagi pembaca laporan keuangan?
Jawaban:
Indeks harga umum adalah peningkatan harga secara umum, dimana harga barang-barang naik secara keseluruhan. Indeks harga umum dapat digunakan sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan. Selain itu memudahkan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterprestasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan, karena kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter dapat menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan.
Sumber :

2.     Jelaskan secara singkat model daya beli tetap biaya historis dan model biaya kini. Apa persamaan dan perbedaan dari keduanya?
Jawaban:
Model daya beli tetap biaya historis adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum. Akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis.
Model biaya kini adalah suatu model dimana aset dinilai dari biaya kininya daripada biaya historisnya. Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan. Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini.
Persamaan :
Model daya beli biaya hostoris konstan dan model biaya kini mengakui kenaikan dalam nilai kini aktiva sebagai keuntungan kekayaan, dan dengan demikian memungkinkan dilakukannya perbandingan antara laba kini dan laba pada periode sebelumnya. Selain itu, laporan keuangan suatu perusahaan yang menggunakan metode penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Perbedaan: (Frederick, 2005:13)
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu
a.   Pada model biaya kini, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis
b.  Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa pertimbangan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik perusahaan.
c.    Akuntansi konvensional, laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai historis yang mengasumsikan bahwa harga (unit moneter) adalah stabil.
d.  Akuntansi konvensional tidak mengakui perubahan tingkat harga umum atau perubahan tingkat suku. Sebagai konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli sebagai periode inflasi, laporan keuangan historis secara ekonomis tidaklah relevan. 

3.        Apa yang dimaksud dengan penyesuaian hutang modal, apa dasarnya?
Jawaban:
Penyesuaian utang modal adalah keuntungan pada laba daya beli pemegang saham dari permodalan utang, sekaligus tanda bahwa suatu perusahaan tidak perlu mengakui biaya tambahan dari aset operasional karena dibiayai oleh utang.
Dasarnya adalah pengaruh harga khusus terhadap aset non-moneter perusahaan (misalnya : penyusutan, beban penjualan, dan modal kerja moneter). Penyesuaian utang modal menyatakan bahwa pengeluaran seperti beban penjualan barang dan penyusutan tidak harus dikurangi untuk mengakui biaya penganti dari aset tersebut, selama tidak diperoleh lewat utang. Jika diperoleh lewat utang, maka “laba moneter” yang dihitung dengan indeks harga khusus (bukan umum) pun mestinya mengalami kenaikan.

4.     Apa perbedaan antara akuntansi inflasi asing dengan akuntansi inflasi domestik?
Jawaban:
Akuntansi inflasi asing adalah istilah yang menggambarkan berbagai sistem akuntansi yang dirancang untuk memperbaiki masalah yang timbul dari biaya historis akuntansi di hadapan Inflasi, selain itu inflasi ini terjadi karena disebabkan oleh kesalahan pengelolaan perekonomian di luar negeri.
Akuntansi inflasi domestik yaitu inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pengelolaan perekonomian baik di sektor riil ataupun di sektor moneter di dalam negeri oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat, selain itu inflasi ini terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secara umum di dalam negeri.
Sumber :

5.        Apa yang dimaksud dengan double dip dalam akuntansi inflasi asing?
Jawaban:
Double-dip menyerupai resesi yang berkelanjutan yang diselingi oleh beberapa periode pertumbuhan, kemudian diikuti oleh penurunan panjang dalam bidang perekonomian. Double-dip adalah aktivitas perekonomian mungkin naik untuk jangka waktu tertentu, tetapi tidak cukup jauh untuk menyelesaikan sebuah siklus, lalu jatuh lagi, dan akhirnya naik di atas tingkat aslinya, lalu menyelesaikan siklus yang sempat tertunda tersebut. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh kurs yang digunakan dalam translasi.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Dyah Retno Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review