Jumat, 24 April 2015

Tugas Akuntansi Internasional ke-6

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 4/24/2015 06:15:00 PM
Tugas Akuntansi Internasional Minggu ke-6
Nama  : Dyah Retno Wulandari
NPM   : 22211296
Kelas   : 4EB18

1.      Bedakan antara proses translasi mata uang asing dan proses konversi mata uang asing!
Jawaban:
Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yag terjadi dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (Frederick, 2005:239).

2.    Apakah perbedaan antara pasar spot, pasar forward, dan pasar swap? Gambarkan setiap deskripsi anda dan berilah contoh!
Jawaban:
a.    Pasar Spot adalah kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata uang lain yang harus diserahkan dalam 2 hari. Nilai tukar dinyatakan dalam 2 cara yaitu: (Frederick, 2005:240)
1)     Kuotasi langsung adalah kurs nilai tukar menunjukkan jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Contoh: ($1 = Rp 13.000)
2)    Kuotasi tidak langsung adalah kurs nilai tukar menunjukkan jumlah unit mata uang asing yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang domestik. Contoh: (Rp 1 = $0,0001111111)
Contoh:
Pada tanggal 24 April 2015, seorang ayah membutuhkan US$ 5.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 24 April 2015 adalah US$ 1 = Rp. 13.000, maka perhitungannya:
Jumlah rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x Selling Price
= US$ 5.000 x Rp 13.000
= Rp 65.000.000
Maka untuk mendapatkan US$ 5.000 diperlukan Rp 65.000.000 yang harus diserahkan paling lambat tanggal 26 April 2015. (2 x 24 jam)
b.    Pasar Forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan (Frederick, 2005:241)
1)      Bid quote : jumlah yang dibayar pedagang (dealer) untuk suatu mata uang asing
2)      Ask quote : kurs yang diminta dealer yang menjual suatu mata uang asing
Contoh:
Apabila perusahaan akan membutuhkan 2.000.000 mark jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark jerman untuk pengiriman langsung yaitu dari pasar spot dengan kurs spot $0.50 per mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $50.000 ($0.50 permark x 2.000.0000) namun perusahaan belum memiliki dan saat ini juga untuk membeli mark perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US$ dengan mark menurut kurs yang berlaku saat itu, tapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
c.         Transaksi Swap adalah transaksi bila pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang asing terjadi bersamaan (http://lana.staff.gunadarma.ac.id/).
Contoh :
Seandainya tingkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dolar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan,. Namun demikian, dengan melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam perioade 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dolar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besar dari pada diskonto kurs forward dolar (yaitu perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulkan paritas suku bunga.

3.        Apakah yang dimaksud dengan kurs saat ini, kurs historis, dan kurs rata-rata dalam konteks translasi mata uang asing? Nilai tukar mana yan meningkatkan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing? Mana yang tidak?
Jawaban:
a.         Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
b.    Kurs historis (historical) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi
c.      Kurs rata-rata (average) yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs ilai tukar historis.
Pengunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi. Sedangkan pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar (Frederick, 2005:245).

4.    Apakah perbedaan antara keuntungan atau kerugian transaksi dengan keuntungan/kerugian translasi mata uang asing?
Jawaban:
a.     Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui. Keuntungan/kerugian translasi timbul pada tanggal laporan keuangan awal dan tanggal laporan keuangan berikutnya (Frederick, 2005:246), sedangkan
b.    Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi timbul ketika terjadi perubahan kurs nilai tukar diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian (Frederick, 2005:249). Keuntungan dan kerugian transaksi disajikan dalam laporan L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan dan kerugian transaksi mata uang asing. Keuntungan/kerugian transaksi timbul pada tanggal transaksi, tanggal laporan, dan tanggal penyelesaian keuangan. Dimana tanggal transaksi dan tanggal laporan mempengaruhi transaksi belum terselesaikan, sedangkan tanggal transaksi, tanggal laporan, tanggal penyelesaian keuangan mempengaruhi transaksi yang selesai (Frederick, 2005:246).

5.        Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi inflasi asing?
Jawaban:
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva nonmoneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah daripada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresiasi yang juga lebih rendah. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba aktual dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio pegembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.

FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing (Frederick, 2005:274).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dyah Retno Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review