Sabtu, 05 November 2011

5 Tips Hadapi Pasar Saham yang Buruk

Diposting oleh Dyah Retno Wulandari di 11/05/2011 09:22:00 PM
5 Tips Hadapi Pasar Saham yang Buruk

Ada lima langkah yang bisa dilakukan dalam menghadapi pasar yang buruk yaitu : 
1.      Susun strategi yang tepat sebelum pasar semakin buruk 
Jika Anda ingin berinvestasi di saham, ada kesempatan dalam bearish market. Anda bisa membeli saham berkualitas tinggi saat pasar saham jatuh. Cari perusahaan yang akan memberi dividen dalam waktu dekat. Jika Anda tidak ingin mengeluarkan dana terlalu besar, berinvestasilah secara bertahap melalui saham-saham yang memberikan dividen, setelah itu Anda bisa keluar. 
2.      Rencanakan uang Anda sebelum berinvestasi 
Uang tunai pernah menjadi dewa sebelum akhirnya nilai tukarnya jeblok. Tapi bukan berarti Anda tidak bisa dapat untung dari uang tersebut. Fokuslah pada kebutuhan jangka pendek terlebih dahulu, seperti dana darurat, pengeluaran asuransi, tagihan pajak dan lain-lain. Hindari menyimpan uang di asuransi atau bank yang memiliki eksposur ke Eropa. Cari bank berbunga simpanan rendah tapi aman. 
3.      Gemukkan dana pensiun Anda
Dana pensiun yang dimaksud bukan tunjangan hari tua, tapi uang lebih yang bisa Anda hasilkan dari pasar saham. Jangan berhenti berinvestasi hanya karena pasar sedang turun. Anda bisa memborong lebih banyak saham begitu indeks jeblok. Cari perusahaan-perusahaan bagus, tidak hanya di bursa dalam negeri tetapi cari sampai ke negara-negara berkembang. Ini merupakan cara yang paling baik untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
4.      Lindungi aset-aset Anda
Apakah Anda punya berbagai macam asuransi atau simpanan untuk uang muka rumah yang akan digunakan dalam waktu dekat? Kalau begitu, tidak ada gunanya Anda masuk ke pasar modal. Lebih baik konsentrasi terlebih dahulu kepada hal tersebut di atas. Lebih baik Anda cari kredit kepemilikan rumah (KPR) berbunga rendah atau asuransi dengan premi yang tidak terlalu besar untuk mengamankan aset Anda.
5.      Jujurlah kepada penasihat keuangan Anda
Jika menurut anda risiko sudah mulai naik, Anda perlu berkomunikasi dengan penasihat keuangan Anda dengan segera. Pertanyaan yang paling berat adalah, Anda siap rugi sampai berapa banyak? Apakah 10 persen, 20 persen atau tidak sama sekali? Jika Anda menjelang pensiun, mintalah penasihat keuangan Anda untuk melakukan hedging terhadap portofolio saham Anda ketika pasar sedang jatuh. Siapa yang bisa dipercaya untuk melindungi Anda? Penasihat yang andal akan mendengarkan kekhawatiran dan aspirasi anda. 
Sebenarnya tidak masalah situasi pasar bergerak seperti apa jika para penasihat keuangan ini bekerja sesuai keinginan Anda. Jika mereka melakukan pekerjaanya dengan baik, tidak perlu lagi ada istilah bullish atau bearish.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dyah Retno Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review