Tugas Akuntansi Internasional
Minggu ke-11
Nama : Dyah Retno Wulandari
NPM : 22211296
Kelas : 4EB18
1. Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam manajemen risiko perusahaan
(ERM)!
Jawab:
Manajemen
risiko perusahaan adalah sebuah upaya yang dilaksanakan
oleh Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen, dan karyawan perusahaan untuk
mengidentifikasi, menganalisis, mengelola, serta menangani risiko-risiko yang
dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.
Dalam pembangunan ERM,
ada 3 (tiga) elemen yang harus dibangun dan dipersiapkan agar penerapan ERM
dapat berjalan secara efektif seperti pada gambar di bawah ini yaitu:
a.
Framework (Risk Governance)
Pembangunan elemen
framework yang harus harus dipersiapkan antara lian meliputi komitmen Direksi,
budaya risiko dan kesadaran penerapan risiko, penetapan risk appetite dan risk
tolerance, struktur dan fungsi organisasi dan kebijakan. Elemen framework ini
merupakan elemen dasar yang menjadi penentu keberhasilan penerapan ERM yang
semuanya tergantung pada kualitas dan integritas sumber daya manusia.
b.
Infrastruktur
Implementasi ERM
memerlukan sarana dan prasarana dalam memfasilitasi penerapan ERM di
perusahaan. Infrastruktur yang diperlukan untuk menerapkan ERM adalah metodologi
penerapan ERM, Teknologi terutama sistem informasi yang digunakan untuk mengolah
data risiko, Prosedur (SOP penerapan ERM dan Pedoman ERM) dan Sistem informasi
yang dapat memberikan pelaporan ERM secara kontinue kepada manajemen.
c.
Proses
Penerapan ERM adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus, terintegrasi dan melibatkan seluruh karyawan dalam mengelola risiko sehingga dapat memperbesar peluang pencapaian tujuan. Proses manajemen risiko yang pokok dilakukan dalam ERM adalah proses identifikasi, pengukuran, pemetaaan dan mitigasi risiko. Proses manajemen risiko lain yang tak kalah pentingnya adalah proses monitoring, komunikasi, pelaporan dan pengendalian manajemen risiko. Untuk melaksanakan proses manajemen risiko tersebut diperlukan suatu sistem dan sumber daya yang relatif cukup baik yang bersifat teknologi maupun manual.
Penerapan ERM adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus, terintegrasi dan melibatkan seluruh karyawan dalam mengelola risiko sehingga dapat memperbesar peluang pencapaian tujuan. Proses manajemen risiko yang pokok dilakukan dalam ERM adalah proses identifikasi, pengukuran, pemetaaan dan mitigasi risiko. Proses manajemen risiko lain yang tak kalah pentingnya adalah proses monitoring, komunikasi, pelaporan dan pengendalian manajemen risiko. Untuk melaksanakan proses manajemen risiko tersebut diperlukan suatu sistem dan sumber daya yang relatif cukup baik yang bersifat teknologi maupun manual.
Sumber:
2. Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar? Gambarkan risiko ini dengan
contoh valuta asing!
Jawab:
Market risk (risiko pasar)
: Risiko kerugian akibat perubahan tak terduga dalam harga valuta asing, kredit
komoditas, dan ekuitas.
Risiko
pasar valuta asing adalah risiko akibat adanya kemungkinan
nilai mata uang yang mendenominasi aktiva/kekayaan perusahaan berfluktuasi.
Contoh: Dalam sebuah
investasi yang membutuhkan mata uang asing sebagai transaksi, misalkan US$,
apabila US$ menguat sedangkan Rupiah melemah akan membuat investor yang akan
menanamkan modalnya dengan US$ akan membuat rugi, karena Rupiah yang harus
dikeluarkan semakin banyak. Strategi Perusahaan atau pihak yang bergerak di
jenis investasi ini sebaiknya melakukan tindakan mengantisipasi atau
meminimalisir resiko pasar dengan melakukan hedging.
Sumber:
3. Apakah yang dimaksud dengan derivatif keuangan dan masalah akuntansi apa
saja yang berhubungan dengannya?
Jawab:
Derivatif yang terdapat
di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif
keuangan merupakan instrumen derivatif, yakni variabel-variabel yang mendasarinya
adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks
saham, indeks obligasi, mata uang (currency),
tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Derivatif mata uang
asing, instrumen keuangan yang mendasari nilai didasarkan pada kurs spot. Masalah
dengan akuntansi untuk derivatif mata uang asing adalah bahwa tidak ada standar
tunggal yang berhubungan dengan semua jenis derivatif, dan standar yang tidak
konsisten dalam perlakuan mereka terhadap derivatif. Masalah tambahan lain yang
berkaitan dengan akuntansi untuk derivatif:
a.
Akuntansi untuk derivatif yang tertanam.
b.
Mengkualifikasikan kriteria hedging.
c.
Pengungkapan tentang instrumen keuangan
dan derivatif.
Sumber:
4. Apakah yang dimaksud dengan kontrak ijon keuangan, apakah bedanya dengan
kontrak berjangka?
Jawab:
Kontrak
ijon
adalah kontrak pertukaran valuta yang menginginkan pengantaran sejumlah nilai
mata uang pada tanggal yang telah di sepakati di masa depan.
Jadi perbedaan antara kontrak ijon & kontrak
valuta asing berjangka terletak pada nilai valutanya. Jika kontrak ijon nilai valuta di tentukan
pada akhir kontrak dan jika kontrak
valuta asing berjangka menggunakan nilai valuta pada saat awal kontrak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar