Penggolongan Pasar Selalu Dapat Diperdebatkan
Dalam beberapa kasus, cukup mudah untuk menggolongkan suatu produk ke dalam jenis pasar. Jalan Tol, misalnya, sudah pasti merupakan monopoli karena hanya dikuasai satu perusahaan yaitu Jasa Marga. Pasar cabai keritig juga cenderung merupakan pasar persaingan sempurna karena dimana-mana cabe keriting sama bentuk dan harganya. Tapi ada beberapa pasar yang penggolongannya sebenernya masih dapat diperdebatkan.
Pasar otomotif yang kita golongkan sebagai pasar oligopoli, misalnya, pasar ini memiliki banyak pemain yang penguasaannya terhadap pasar sama kuatnya sehingga sulit dilihat siapa rajanya. Memang ada Toyota atau Honda yang menguasai pasar. Tapi jangan lupa masih ada Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Nissan, Peugeot, Renault, BMW, Opel, Chevrolet, Ford, VW, Hyundai, Audi, dan Kia. Dengan begitu banyaknya pemain, apakah pasar otomotif masih dapa digolongkan sebagai pasar oligopoli atau malah termasuk ke dalam pasar monopolistik?
Demikian juga produk yang dijual dipasar monopolistik seperti sabun. Apakah antara sabun yang satu dengan sabun yang lain benar-benar berbeda sehinga dapat disebut memiliki ciri khas, atau hanya memiliki bervariasi? Kalau kita perhatikan, tampaknya antara produk sabun yang satu dengan yang lain tidak begitu berbeda. Bahkan dari bentuknya saja semuanya nyaris serupa. Paling-paling hanya wanginya yng berbeda. Kalu perbedaaan antara sabun yang satu dengan yang lain tidak jelas bahkan dapat dikatakan identik, bukanlah barang seperti sabun tersebut dapat digolongkan sebagai pasar persaingan sempurna?
Agar tidak bingung, selalulah kembali pada ciri-ciri lain yang dimiliki pasar tersebt. Pasar otomotif misalnya, meskipun memiliki banyak pemain, masih dapat dikatakan tergolong pasar oligopoli karena untuk masuk ke dalam pasar tidaklah mudah. Dibutuhkan investasi yang tinggi. Ciri ini tidak terdapat pada pasar monopolistik. Begitu juga dengan pasar sabun. Pasar sabun tidak bisa digolongkan sebagai pasar persaingan sempurna karena pembentukan harga dipasar tersebut masih dapat dipengaruhi oleh penjual walau mungkin tidak banyak. Di pasar persaingan sempurna, penjual tidak bisa mempengaruhi harga.
Sumber : Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar