Emas : Investasi Aman Saat Inflasi
Kalau nilai uang menurun, maka investasi jenis apa yang aman untuk dilakukan? Salah satu investasi yang baik dilakukan adalah dengan menyimpan emas. Sejarah membuktikan bahwa menyimpan emas dapat menurunkan tingkat kerugian rakyat akibat turunnya nilai uang.
Pada tahun 1998, saat terjadi rush kebutuhan pokok di pasar swalayan, harga emas juga langsung melonjak. Dalam selang satu dua hari saja, harga emas langsung naik kurang lebih sebanyak 1,5 kali.
Fakta membuktikkan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Bahkan semakin tinggi inflasi, maka semakin tinggi kenaikan harga emas. Statistik menunjukkan bahwa bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 13 persen. Bila inflasi 20 persen, maka emas akan naik 30 persen. Bahkan bila inflasi 100 persen, maka emas akan naik 20 persen. Tetapi patut dicatat bahwa harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun apabila laju inflasi dibawah dua digit. Jadi, emas hanya akan membawa keuntungan bagus bila terjadi inflasi sedang atau berat dan akan lebih bagus lagi bila terjadi hiperinflasi.
Pada saat ini emas tersedia alam beberapa pilihan, mulai dari perhiasan, batangan, dan koin emas. Perhiasan emas kurang baik untuk investasi karena saat menjual emas, desain perhiasan tidak ikut dinilai. Emas batangan, meski baik untuk investasi, harganya cukup mahal. Untuk pemula, disarankan membeli koin emas yang harganya tidak setinggi emas batangan. Koin emas dapat diperoleh di Pegadaian.
Sumber :
Emas sebagai Penangkal Inflasi, www.detik.com
Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar