Pages

Jumat, 23 Desember 2011

Iklan dan Pasar Persaingan Monopolistik

Iklan dan Pasar Persaingan Monopolistik

Pernahkah kalian menyaksikan film The Fight Club yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Edward Norton? Dalam film ini, tokoh yang diperankan oleh Edward Norton menyatakan bahwa manusia bekerja hanya untuk membeli barang yang diiklani di televisi.
Pernyataan diatas mungkin terdengar berlebihan. Namun harus diakui bahwa kehidupan manusia modern hampir tidak mungkin terhindar dari iklan. Dimana-mana kita melihat iklan. Di televisi, di radio, di koran, di majalah, di jembatan penyebrangan hingga di acara yang kita kunjungi. Kita bahkan bisa melihat iklan di VCD yang kita beli.
Iklan sebenernya merupakan unsur alamiah dari pasar persaingan monopolistik. Banyak sedikitnya iklan berbeda-beda, tergantung dari produk. Kalau produk tersebut sangat memiliki ciri khas yang tinggi seperti obat-obatan, parfum atau minuman ringan, maka produsen tak segan-segan membelanjakan sekitar 10 hingga 20 persen biaya total mereka untuk iklan.
Namun kalau perbedaaan antara satu produk dengan yang lain tidak terlalu banyak, misalnya tepung terigu, biasanya produsen tidak banyak atau bahkan tidak membelanjakan uangnya untuk iklan sama sekali.

Sumber : Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar