Pages

Minggu, 05 Januari 2014

Jenis Karangan

Tugas Individu Bahasa Indonesia 2
Nama  : Dyah Retno Wulandari
NPM   : 22211296
Kelas   : 3EB18

JENIS-JENIS KARANGAN

Karangan berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yakni :
1.        Narasi
Narasi adalah suatu karangan yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa secara kronologis sehingga pembaca seolah-olah merasa terlibat dalam cerita tersebut. Contoh : Novel, cerpen, roman, drama, dongeng, biografi, otobiografi, dan sebagainya
Ciri-ciri Paragraf Narasi menurut Atar Semi (2003:31), antara lain :
a)         
Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis
b)         
Kejadian atau peristiwa atau pengalaman penulis.
c)         
Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
d)        
Berdasarkan konfliks, karena tanpa konfliks biasanya narasi tidak menarik.
e)         
Memiliki nilai estetika.
f)          
Menekankan susunan secara kronologis.
Menurut Suparno dan M. Yusuf (1995:432), tujuan menulis karangan narasi ada 2 yaitu :
·           Memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
·           Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
Narasi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
·           Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat. Contoh : kisah tentang berlangsungnya suatu pemogokan buruh disuatu perusahaan yang menuntut untuk menaikkan gaji.
·           Narasi Sugestif
Narasi sugestif bertujuan untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian sebagai bentuk suatu pengalaman. Sasaran utamanya adalah makna peristiwa atau kejadian, maka narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal (imajinasi). Contoh : roman, novel, cerpen, dan dongeng.

2.        Deskripsi
Deskripsi adalah suatu karangan menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri semua kejadian yang diceritakan itu.
Tujuan deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi pembaca agar dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat memahami suatu sensasi atau emosi. (Kurniawan, 2007:10). Contoh : cerita tentang tsunami, keadaan banjir, kesibukan pasar, watak seseorang, dan sebagainya.
Menurut Semi (2003:41), ciri-ciri karangan Deskripsi yang menjadi pembeda dengan eksposisi antara lain :
a)          
Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
b)         
Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
c)          
Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan eksposisi gayanya lebih lugas.
d)         
Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
e)          
Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial ordel).
Karangan deskripsi dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
·           Deskripsi Ekspositori
Deskripsi ekspositori adalah pengembangan objek menurut sistem dan urutan-urutan yang logis. Setiap benda, tempat, suasana, tentu mempunyai logika urutan-urutan sendiri. Contoh : jika kita mendeskripsikan kereta api, maka urutan-urutan logisnya pastilah dari depan (lokomotif) kemudian menuju ke belakang (gerbong-gerbong).
·           Deskripsi Impresionis (Deskripsi Stimulatif)
Deskripsi impresionis adalah penggambaran menurut sistem dan urutan-urutan kuat lemahnya kesan penulis terhadap bagian-bagian suatu objek. Contoh : seseorang yang mendeskripsikan kamar asrama dengan maksud menonjolkan kejorokan, agaknya akan memulai dengan bau yang diciumnya.
·           Deskripsi Pengembangan Waktu
Deskripsi pengembangan waktu adalah penggambaran menurut sistem dan urutan-urutan proses. Contoh : diterapkan untuk menggambarkan proses menanak nasi.

3.        Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk menginformasikan dan menjelaskan sesuatu kepada pembaca. Seluruh fakta dan data yang dikumpulkan disusun agar masalah atau problem yang dihadapi jelas bagi pembaca. Tujuan semua itu adalah untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi sikap pembaca. Dibagian akhir karangan diakhiri dengan penegasan dari kalimat-kalimat yang sudah diuraikan sebelumnya. Contoh : bagaimana membuat tapai, Manfaat jejaring sosial Facebook, Hal-hal yang menyebabkan pengeroposan tulang, dan sebagainya.
Menurut Aceng Hasani (2005:31), ciri-ciri karangan Eksposisi antara lain :
a)         
Penjelasannya bersifat informatif.
b)         
Pembahasan masalahnya bersifat objektif.
c)         
Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada).
d)        
Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Jenis pengembangan dalam Paragraf Eksposisi :

1)        Eksposisi definisi
2)        Eksposisi proses
3)        Eksposisi klasifikasi
4)        Eksposisi ilustrasi (contoh)
5)        Eksposisi perbandingan&pertentangan
6)        Eksposisi laporan

4.        Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang berusaha untuk meyakinkan, membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam karangan ini, suatu gagasan dan pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga pembaca akan terpengaruh atau membenarkan pendapat yang diajukan. Pada bagian akhir karangan perlu disajikan kesimpulan. Hal ini yang membedakan antara karangan argumentasi dan eksposisi.
Menurut Widyamartaya (1992:9-10), Argumentasi bertujuan menyampaikan gagasan berupa data, bukti hasil penalaran, dan sebagainya dengan maksud untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendirian atau kesimpulan pengarang atau untuk memperoleh kesepakatan pembaca tentang maksud pengarang. Tema yang tepat untuk paragraf Argumentasi : Disiplin kunci sukses belajar..
Menurut Semi (2003:48), Ciri-ciri pengembangan karangan Argumentasi sekaligus merupakan juga ciri pembeda dengan eksposisi adalah sebagai berikut :
a)         
Bertujuan untuk meyakinkan orang lain (eksposisi memberi informasi).
b)         
Berusaha untuk membuktikkan suatu pernyataan atau pokok persoalan (eksposisi hanya menjelaskan).
c)         
Menggugah pendapat pembaca (eksposisi menyerahkan keputusan kepada pembaca).
d)        
Fakta yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian (eksposisi menggunakan fakta sebagai alat mengkonkretkan).

5.        Persuasi
Persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara. Ciri-ciri dari paragraf persuasi adalah adanya ajakan atau bujukan kepada pembaca agar bersikap seperti yang disampaikan oleh penulisnya.
Contoh : Katakan tidak pada NARKOBA !!
Ciri-ciri karangan Persuasi antara lain :
a)        Terdapat himbauan atau ajakan
b)        Berusaha mempengaruhi pembaca
Jenis Paragraf Persuasif yaitu sebagai berikut :
·           Persuasi Politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya.
·           Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain.
·           Persuasi Advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan.
·           Persuasi Propaganda
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.

Daftar Pustaka :
Hasani, Aceng. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press.
Moh. Riva Dede, Iis Wiati, dan Tateng Gunaidi. Pelita Bahasa Indonesia. 2006. Depok : CV Arya Duta.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis  Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Tukan, P. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta : Yudhistira.
Widyamartaya, A. 1992. Seni Menuangkan Gagasan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Karnisius.
Winarni Retno, Suhartini, dan Rohmani. 2006. Sakti Bahasa Indonesia. Bogor: CV Bina Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar