Pages

Jumat, 01 Juni 2012

Tugas Perekonomian Indonesia Minggu 9

Investasi dan Penanaman Modal

1.    Investasi
a.    Arti Investasi
Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan para penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan meproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Dalam praktiknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/pengeluaran yang berikut :
·         Pembelian berbagai jenis modal
·         Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
·         Penambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi dalam jangka panjang seperti :
1.    Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
2.    Tingkat bunga.
3.    Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4.    Kemajujan teknologi
5.    Tingkat pendapatan nasional dan perubahanperubahannya.
Bentuk – bentuk investasi :
·         Investasi tanah
·         Investasi pendidikan
·         Investasi saham
·         Investasi barang modal dan bangunan
·         Investasi persediaan

b.    Metode Penilaian Investasi
1.    Payback Period : Seberapa cepat investasi itu kembali.
2.    Benefit / Cash Ratio : Mengukur mana yang lebih besar benefit atau cost?
3.    Net Present Value : Memperhitungkan nilai waktu dari uang atas investasi yang dilakukan.
4.    Internal Rate of Return : Jika NPV = 0, nilai IRR = 12% yang dikaitkan dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan.
5.    Profitability Index : Memperhitungkan antara nilai sekarang penerimaan kas dimana mendatang dengan nilai sekarang investasi
6.    Average Rate of Return : Mengukur tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi.

c.    Penentu-penentu Tingkat Investasi
Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah :
·         Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
·         Suku bunga
·         Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan
·         Kemajuan teknologi
·         Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
·         Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
·         Biaya investasi
·         MEC dan MEI
Investasi sendiri dalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting didalam menentukan besar kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda investasinya. Dengan kata lain perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan presentase/jumlah yang jauh lebih besar.

d.    Jenis Investasi
Investasi merupakan komponen PDB yang paling mudah berubah apabila terjadi penurunan terhafdap pengeluaran barang dan jasa. Jika pengeluaran itu menurun maka investasi juga menurun.
Investasi dapat dibedakan ke dalam dua jenis sebagai berikut :
1.    Investasi Rill : investasi terhadap barang modal seperi untuk pembelian pabrik, mesin-mesin, peralatan produksi atau gedung yang baru
2.    Investasi Persediaan : investasi dalam bentuk persediaan baik bahan baku produksi maupun barang jadi yang digunakan sebagai cadangan, dengan tujuan meningkatkan keuntungan dimasa mendatang.
3.    Investasi Residensial : investasi dalam bentuk tempat tinggal, seperti rumah, kantor dan apartemen.
Jumlah dari ketiga jenis investasi diatas dinamakan investasi bruto, antara lain meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dan mengganti barang modal yang telah didepresiasi, maka hasilnya adalah investasi neto.

Referensi :
Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Aries Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar