Nama : Dyah Retno Wulandari
NPM : 22211296
Kelas : 1EB21
Sistem Perekonomian Indonesia
1. Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
A. Perkembangan sistem ekonomi orde lama
a. Kondisi Politik
· Indonesia menghadapi 2 perang besar dengan Belanda
· Gejolak politik dalam negeri dan beberapa pemberontakan
· Manajemen ekonomi makro yang buruk
b. Kondisi ekonomi tidak menguntungkan
· Selama dekade 1950an, pertumbuhan ekonomi rata-rata 7%
· Periode 1960 – 1966, pertumbuhan ekonomi 1,9% dan stagflasi (high rate of unemployment and inflation)
· Periode 1955 – 1965, rata-rata pendapatan pemerintah Rp 151 juta dan pengeluaran Rp 359 juta
· Produksi sektor pertanian dan perindustrian sangat rendah sebagai akibat dari kurangnya kapasitas produksi dan infrastruktur pendukung
· Jumlah uang yang beredar berlebihan, sehingga terjadi inflasi
B. Perkembangan Sistem Ekonomi Orde Baru
Sejak Maret 1966, Pemerintah mengarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan sosial. Pemerintah meninggalkan idiologi komunis dan menjalin hubungan dengan Negara barat dan menjadi anggota PBB, IMF, dan Bank Dunia.
Kondisi perekonomian Indonesia:
a. Ketidakmampuan membayar hutang LN US $32 Milyar
b. Penerimaan ekspor hanya setengah dari pengeluaran untuk impor
c. Pengendalian anggaran belanja dan pemungutan pajak yang tidak berdaya
d. Inflasi 30 – 50 persen per bulan
e. Kondisi prasarana perekonomian yang buruk
f. Kapasitas produktif sektor industri dan ekspor menurun
Prioritas kebijakan ekonomi:
a. Memerangi hiperinflasi
b. Mencukupkan persediaan pangan (beras)
c. merehabilitasi prasaran perekonomian
d. Peningkatan ekspor
e. Penyediaan lapangan kerja
f. Mengundang investor asing
Program ekonomi orde baru mencakup:
a. Jangka pendek
· Juli – Desember 1966 untuk program pemulihan
· Januari – Juni 1967 untuk tahap rehabilitasi
· Juli – Desember 1967 untuk tahap konsolidasi
· Januari – Juni 1968 untuk tahap stabilisasi
b. Jangka panjang yang berupa Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) mulai April tahun 1969.
Dalam rangka mendukung kebijakan jangka pendek, pemerintah:
a. Memperkenalkan kebijakan anggaran berimbang (balanced budget policy)
b. Pembentukan IGGI
c. Melakukan reformasi terhadap sistem perbankan
· UU tahun 1967 tentang Perbankan
· UU tahun 1968 tentang Bank Sentral
· UU tahun 1968 tentang Bank Asing
d. Menjadi anggota kembali IMF
e. Pemberian peran yang lebih besar kepada bank bank dan lembaga keuangan lain sebagai ’”agen pembangunan”. Dengan memobilisasi tabungan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memainkan peranan penting untuk pembangunan pasar uang dan pasar modal.
Mulai 1 April 1969, Program pembangunan jangka panjang terdiri dari tahapan-tahapan REPELITA dengan sasaran:
a. stabilitas perekonomian
b. pertumbuhan ekonomi
c. pemerataan hasil pembangunan
REPELITA I è 1969 – 1974 dengan sasaran: (a) stabilitas perekonomian; (b) pertumbuhan ekonomi; dan (c) pemerataan hasil pembangunan
REPELITA II è 1974 – 1979 dengan sasaran: (a) pertumbuhan ekonomi; (b) pemerataan hasil pembangunan; dan (c) stabilitas perekonomian
REPELITA III è 1979 – 1984, REPELITA IV è 1984 – 1989, REPELITA V è 1989 – 1994,
REPELITA VI è 1994 – 1999 dengan sasaran: (a) pemerataan hasil pembangunan; (b) pertumbuhan ekonomi dan (c) stabilitas perekonomian
Kondisi utama yang harus dipenuhi untuk pembangunan ekonomi yang baik:
a. Kemauan politik yang kuat
b. Stabilitas ekonomi dan politik
c. SDM yang lebih baik
d. Sistem politik dan ekonomi yang terbuka yang beroorientasi ke barat
e. Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik
Sumber :
Aries Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar