Tugas Akuntansi Internasional
Minggu ke-6
Nama : Dyah Retno Wulandari
NPM : 22211296
Kelas : 4EB18
1. Bedakan antara proses translasi mata
uang asing dan proses konversi mata uang asing!
Jawaban:
Translasi
mata uang asing adalah Proses penyajian ulang informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah
pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.
Translasi tidak sama
dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti
halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yag terjadi dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi
(Frederick, 2005:239).
2. Apakah perbedaan antara pasar spot,
pasar forward, dan pasar swap? Gambarkan setiap deskripsi anda dan berilah
contoh!
Jawaban:
a. Pasar
Spot
adalah kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata
uang lain yang harus diserahkan dalam 2 hari. Nilai tukar dinyatakan dalam 2
cara yaitu: (Frederick, 2005:240)
1) Kuotasi langsung adalah kurs nilai tukar
menunjukkan jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh
satu unit mata uang asing. Contoh: ($1 = Rp 13.000)
2) Kuotasi tidak langsung adalah kurs nilai
tukar menunjukkan jumlah unit mata uang asing yang diperlukan untuk memperoleh
satu unit mata uang domestik. Contoh: (Rp 1 = $0,0001111111)
Contoh:
Pada tanggal 24 April 2015, seorang ayah membutuhkan US$ 5.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 24 April 2015 adalah US$ 1 = Rp. 13.000, maka perhitungannya:
Pada tanggal 24 April 2015, seorang ayah membutuhkan US$ 5.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 24 April 2015 adalah US$ 1 = Rp. 13.000, maka perhitungannya:
Jumlah
rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x Selling Price
=
US$ 5.000 x Rp 13.000
=
Rp 65.000.000
Maka
untuk mendapatkan US$ 5.000 diperlukan Rp 65.000.000 yang harus diserahkan paling
lambat tanggal 26 April 2015. (2 x 24 jam)
b. Pasar
Forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu
mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di
masa depan (Frederick, 2005:241)
1) Bid
quote : jumlah yang dibayar pedagang (dealer) untuk suatu mata uang asing
2) Ask
quote : kurs yang diminta dealer yang menjual suatu mata uang asing
Contoh:
Apabila
perusahaan akan membutuhkan 2.000.000 mark jerman, 90 hari dari sekarang untuk
mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat
langsung membeli mark jerman untuk pengiriman langsung yaitu dari pasar spot
dengan kurs spot $0.50 per mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $50.000 ($0.50 permark x 2.000.0000) namun perusahaan belum
memiliki dan saat ini juga untuk membeli mark perusahaan dapat menunggu 90 hari
dan kemudian menukarkan US$ dengan mark menurut kurs yang berlaku saat itu,
tapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Maka
dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan
kurs spot 90 hari ke depan.
c.
Transaksi
Swap
adalah transaksi bila pembelian spot
dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang asing terjadi bersamaan (http://lana.staff.gunadarma.ac.id/).
Contoh
:
Seandainya tingkat suku
bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss
dapat membeli dolar pada pasar spot
dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar
dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan,.
Namun demikian, dengan melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan
kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam perioade 6 bulan
tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss
secara bersamaan dapat menjual dolar yang mereka harapkan untuk di terima dalam
6 bulan dengan menggunakan kurs forward
yang terjamin. Transaksi swap semacam
itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih
besar dari pada diskonto kurs forward dolar
(yaitu perbedaan antara kurs spot dan
kurs forward 6 bulan dolar). Seiring
berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini,
sehingga menimbulkan paritas suku bunga.
3.
Apakah yang dimaksud dengan kurs saat
ini, kurs historis, dan kurs rata-rata dalam konteks translasi mata uang asing?
Nilai tukar mana yan meningkatkan keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing? Mana yang tidak?
Jawaban:
a.
Kurs
kini (current)
adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
b. Kurs
historis (historical)
adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama
kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali
terjadi
c. Kurs
rata-rata (average)
yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs
ilai tukar historis.
Pengunaan kurs nilai
tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen
dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar
periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau
kerugian translasi. Sedangkan pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak
terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa
jenis kurs nilai tukar (Frederick, 2005:245).
4. Apakah perbedaan antara keuntungan atau
kerugian transaksi dengan keuntungan/kerugian translasi mata uang asing?
Jawaban:
a. Keuntungan
dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan
penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
Keuntungan/kerugian translasi timbul pada tanggal laporan keuangan awal dan
tanggal laporan keuangan berikutnya (Frederick, 2005:246), sedangkan
b. Transaksi mata uang asing terjadi pada
saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang
dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahan meminjam atau meminjamkan
mata uang asing. Keuntungan dan kerugian
transaksi timbul ketika terjadi perubahan kurs nilai tukar diantara tanggal
transaksi dan tanggal penyelesaian (Frederick, 2005:249). Keuntungan dan
kerugian transaksi disajikan dalam laporan L/R tahun berjalan dalam pos
keuntungan dan kerugian transaksi mata uang asing. Keuntungan/kerugian
transaksi timbul pada tanggal transaksi, tanggal laporan, dan tanggal penyelesaian
keuangan. Dimana tanggal transaksi dan tanggal laporan mempengaruhi transaksi
belum terselesaikan, sedangkan tanggal transaksi, tanggal laporan, tanggal
penyelesaian keuangan mempengaruhi transaksi yang selesai (Frederick,
2005:246).
5.
Pada kondisi bagaimana translasi mata
uang asing mempengaruhi inflasi asing?
Jawaban:
Penggunaan kurs kini
untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva nonmoneter yang berlokasi di
lingkungan berinflasi akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik
yang jauh lebih rendah daripada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan,
laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban
depresiasi yang juga lebih rendah. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya
merendahkan kekuatan laba aktual dari aktiva luar negeri yang didukung oleh
inflasi lokal dan rasio pegembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan
masa depan.
FAS No 52 mewajibkan penggunaan
dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang
berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan
nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva
tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian
translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang
saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan.
Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi
untuk inflasi asing (Frederick, 2005:274).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar