Hatta: Kenaikan untuk Selamatkan Perekonomian Bangsa
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, langkah pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah semata untuk menyelamatkan perekonomian bangsa. Kebijakan itu tidak bertujuan untuk merugikan masyarakat. "Saya jelaskan setiap kita mengambil kebijakan pastilah untuk menyelamatkan perekonomian kita (dan) melindungi masyarakat kita yang lemah. Tidak mungkin ada kenaikan, tanpa ada program perlindungan terhadap masyarakat yang miskin, yang lemah, dan yang kena dampak," ujar Hatta, usai menghadiri rapat kerja Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Hatta menegaskan, pemerintah memang harus menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi global. Jika tidak kondisi global akan berdampak buruk bagi ekonomi nasional. Salah satu yang perlu disesuaikan pemerintah adalah harga BBM bersubsidi seiring dengan kenaikan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) yang sudah jauh dari ICP yang dipatok dalam APBN 2012 sebesar 90 dollar AS per barrel.
Ia mengatakan, lebih dari 18,5 juta orang yang tergolong masyarakat lapisan paling bawah diberikan perlindungan oleh pemerintah. Itu ditujukan agar masyarakat tersebut tidak terkena dampak dari kenaikan harga BBM nantinya. "Jadi kalau kita tidak menyesuaikan maka perekonomian kita akan terkena dampak. Ingat, 17 persen subsidi kita yang ratusan triliun itu dinikmati bukan oleh masyarakat yang lemah, tapi masyarakat yang relatif mampu," tambah Hatta.
Ia pun bilang sebagian besar subsidi habis oleh kendaraan roda empat atau mobil. Oleh karena itu, pemerintah harus tetap pada tugasnya yakni menyelamatkan perekonomian nasional sekaligus memberikan perlindungan kepada masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM.
"Jadi tidak betul kalau dibilang (kenaikan harga BBM) merugikan masyarakat. Kalau kita membiarkan, minyak sudah sampai 120 dollar AS (ICP-nya) semua dana APBN kita akan tersedot untuk subsidi dan dinikmati oleh masyarakat yang relatif mampu. Maka kita sama saja tidak menyediakan dana yang cukup untuk pendidikan, rumah sakit, membangun infrastruktur, irigasi pertanian. Semua uang tersedot untuk subsidi minyak yang jumlahnya sudah lebih dari 20 persen dari APBN kita," jelas Hatta.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar