Pages

Jumat, 23 Desember 2011

Uang Pada Zaman Dahulu Kala

Uang Pada Zaman Dahulu Kala

Pada dasarnya, uang adalah segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai alat pembayaran. Dengan konsep dasar seperi ini, kita bisa melihat bahwa uang tidaklah semata-mata uang logam dan uang kertas seperti yang kita kenal saat ini. Uang telah ada sejak zaman dahulu. Penggunaan uang dalam bentuk primitif dapat ditemukan dan tercatat dengan baik di dunia ketiga dan di Amerika Selatan. Salah satu bentuk uang adalah penggunaan wampum dan potlatch di Amerika Utara. Sementara di Afrika dan Asia, uang dikenal dalam bentuk ternak, anak panah, manilla, bahkan gigi ikan paus.
Di pantai barat Afrika, mulai dari Congo hingga ke Senegal dikenal alat pembayaran yang bernama Manilla. Manilla atau gelang perunggu merupakan benda metal dengan ornamen yang dikenakan sebagai perhiasan dan digunakan sebagai uang. Sulit untuk dilacak sejak abad ke berapa tepatnya Manilla telah digunakan, namun diperkirakan Manilla telah digunakan sejak abad ke 16 atau bahkan lebih awal lagi. Bahkan hinga tahun 1949, Manilla masih digunakan oleh sebagian masyarakat di Afrika. Karena sebagai sebuah perhiasan nilainya dianggap tinggi, Manilla diterima sebagai uang.
Begitu juga dengan penggunaan Wampum oleh masyarakat asli Indian di Amerika Utara. Wampum merupakan manik-manik putih yang dibuat dari kerang yang ditemukan disepanjang pantai timur dan sungai besar di Amerika Utara.
Di dalam masyarakat Fiji, gii ikan paus digunakan sebagai mahar pernikahan. Binatang ternak seperti sapi atau kerbau dianggap sebagai aset yang dapat disamakan dengan uang. Alasan ini masuk akal karena kepemilikan sapi seringkali dikaitkan dengan kekayaan seseorang. Sapi seperti uang koin, dapat dihitung. Sebuah penelitian di Afrika menunjukkan bahwa bukan sapi sehat saja yang dinilai sebagai uang, tapi juga sapi yang kurus. Di Rusia, hinga permulaan abad ini, masih ada yang menggunakan kuda dan domba sebagai uang. Sebagai uang kembalian mereka menggunakan kulit domba.

Sumber : Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar